Rabu, 26 November 2025

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    Coba bayangkan, kamu sedang ingin jalan-jalan piknik holidey ke Dieng bareng teman-teman. Makbedunduk pacarmu tiba-tiba minta dibawakan oleh-oleh oleh pacarnya minimal 11 bungkus, berupa teh Tambi dan kacang Dieng. Harga teh Tambi adalah Rp8.000,00 dan kacang Dieng Rp12.000,00 per bungkus. Bagaimanakah komposisi jumlah oleh-oleh yang diminta oleh pacar kamu jika kamu menyediakan uang untuk membeli oleh-oleh sebanyak Rp120.000,00?

Telaga Cebong, terlihat dari Gunung Bismo, Dieng


    Bagaimana? Jalan-jalannya baru sebatas rencana tapi sudah pusing mikirin oleh-olehnya? Tenang saja, kan cuma sebatas membayangkan saja.


    Namun tak ada salahnya merenungkan kembali apa yang sudah susah-susah kalian bayangkan. Kalau kita cermati mudahnya gampangane kita bisa membeli 10 bungkus teh Tambi dan 1 bungkus kacang Dieng dengan total harga Rp92.000,00 sehingga masih tersisa uang Rp28.000,00. Tapi karena kalian sangat sayang dengan pacar kalian (sekali lagi ini cukup dibayangkan saja) tentu kalian ingin membawakan oleh-oleh sebanyak-banyaknya bukan? (Bukaan...) Cermati tabel berikut ini untuk melihat kemungkinan komposisi jumlah oleh-oleh yang sesuai dengan syarat minimal 11 bungkus dan harga tak melebihi Rp120.000,00!

K
a
c
a
n
g
 
D
i
e
n
g

10

120.000

128.000

136.000

 144.000

152.000

160.000

168.000

176.000

184.000

192.000

200.000

208.000

216.000

224.000

232.000

240.000

9

108.000

116.000

124.000

132.000

 140.000

 148.000

156.000

164.000

172.000

180.000

 188.000

196.000

204.000

212.000

220.000

228.000

8

  96.000

104.000

112.000

 120.000

128.000

 136.000

 144.000

152.000

160.000

 168.000

176.000

184.000

192.000

 200.000

208.000

216.000

7

 84.000

  92.000

100.000

108.000

116.000

 124.000

 132.000

140.000

148.000

 156.000

164.000

172.000

180.000

188.000

196.000

204.000

6

 72.000

 80.000

88.000

   96.000

104.000

 112.000

 120.000

128.000

136.000

144.000

152.000

160.000

168.000

 176.000

184.000

192.000

5

 60.000

 68.000

76.000

   84.000

   92.000

 100.000

 108.000

116.000

 124.000

132.000

140.000

148.000

156.000

 164.000

172.000

180.000

4

 48.000

 56.000

 64.000

   72.000

   80.000

   88.000

   96.000

104.000

112.000

 120.000

128.000

136.000

144.000

152.000

160.000

168.000

3

36.000

 44.000

52.000

   60.000

   68.000

   76.000

   84.000

92.000

100.000

108.000

116.000

124.000

 132.000

140.000

148.000

156.000

2

24.000

32.000

40.000

   48.000

   56.000

   64.000

   72.000

80.000

   88.000

   96.000

104.000

112.000

120.000

128.000

136.000

144.000

1

12.000

20.000

28.000

   36.000

   44.000

   52.000

   60.000

68.000

   76.000

   84.000

   92.000

100.000

108.000

116.000

124.000

 132.000

0

-

 8.000

16.000

  24.000

  32.000

   40.000

  48.000

56.000

   64.000

   72.000

   80.000

  88.000

   96.000

104.000

112.000

120.000

 

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Teh Tambi


Keterangan :

Merah : Uang tidak mencukupi
Kuning : Belum mencapai minimal 11 bungkus
Hijau : Memenuhi kedua kriteria


    Ilustrasi diatas menggambarkan grafik himpunan penyelesaian dari dua pertidaksamaan yang membentuk daerah penyelesaian yang dibatasi oleh dua garis lurus.


PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    Pertidaksamaan linear dua variabel dapat dikenali dengan mudah dari dua ciri yaitu memiliki dua variabel seperti x dan y, atau p dan q, atau bahkan aku dan kamu (ciyeee...), maupun variabel yang lain. Ciri yang kedua adalah menggunakan  satu tanda <, >, ≤ atau ≥. 

Contoh pertidaksamaan dua variabel :

2x + 3y > 5

4a ≤ 2b


SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

    Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah gabungan dari dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel.

Contoh 1. Menentukan daerah penyelesaian sistem petidaksamaan linear dua variabel:

⎰ 2x + 5y ≤ 20  ___pertidaksamaan 1
⎱ 8x + 3y > 24  ___pertidaksamaan 2


DAERAH PENYELESAIAN SPTLDV

Menemukan daerah penyelesaian dari suatu SPtLDV dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Step 1. Menentukan titik potong dengan sumbu x dan sumbu y

pertidaksamaan 1

pertidaksamaan 2

2x

+ 5y

≤ 20

8x

+ 3y

> 24

10

0

→ (10, 0)


3

0

→ (3, 0)

0

4

→ (0, 4)

0

8

→ (0, 8)


Grafik:
     tanda <, > menggunakan garis putus-putus
     tanda ≤, ≥ menggunakan garis solid













Step 2. Uji titik sembarang diluar garis

Untuk memudahkan pengujian kita ambil titik (0, 0)

Pertidaksamaan 1

2x  + 5y  ≤ 20
2.0 + 5.0 
≤ 20
  0  +  0   
≤ 20  sesuai

karena hasil titik uji adalah sesuai, maka dari garis 2x + 5y ≤ 20 diarsir ke arah (0, 0)


Pertidaksamaan 2

8x  + 3y  > 24
8.0 + 3.0 > 24
  0  +  0   >24  tidak sesuai

Karena hasil titik uji adalah tidak sesuai, maka dari garis 8x + 3y > 24 diarsir ke arah menjauhi titik (0, 0).

Grafik:














Nah sudah ketemu kan daerah penyelesaiannya.


Contoh 2. Menentukan sistem pertidaksamaan linear dari daerah himpunan penyelesaian suatu grafik.


Langkah pertama adalah menentukan persamaan garis A

Garis A

kalikan angka pada sumbu y dengan "x", tambah hasil kali angka pada sumbu x dengan "y", sama dengankan dengan hasil kali kedua angka


6x + 4y = 6.4

6x + 4y = 24


Langkah kedua adalah memperhatikan arah arsiran dan jenis garis (putus-putus atau solid)

Karena pada garis A arsiran mengarah titik O(0, 0) dan garisnya solid, maka gunakan tanda "≤"

6x + 4y ≤ 24

Karena 6, 4 dan 24 sama-sama bisa di bagi 2, kita sederhanakan menjadi

3x + 2y ≤ 12

Langkah ketiga adalah ulangi langkah pertama dan kedua untuk garis B, sehingga kita akan mendapatkan sistem pertidaksamaan linear dua variabel :

⎰ 3x + 2y ≤ 12  
⎱ 5x + 8y ≤ 40  
Kemudian lengkapi jawaban dengan 
⎰ x ≥ 0
⎱ y ≥ 0
   (karena daerah penyelesaian berada di sebelah kanan sumbu y dan sebelah atas sumbu x)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar