Saya
bukan pendaki gunung. Apalagi pecinta alam. Saya jauh dari itu, hanya kebetulan
salah satu hobiku mendaki gunung dan jalan-jalan berkelana ke alam bebas. Tapi
itu tidak lantas membuatku menjadi seorang pendaki gunung, apalagi pecinta
alam.
Fauzan, Faozan, Hani, Hana, Rizki, Andri, Tarso, Roif, Unggul dan Ipung.
Sebagian
dari kami berangkat dari karangkobar sekitar pukul setengah tiga sore, dan
berencana bertemu sebagian yang lain di desa Batur. Sebertemunya kami di Batur
adzan Ashar berkumandang, kami pun menyempatkan diri mendirikan sholat Ashar di
Masjid yang kami jumpa di sana. Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan
menuju basecamp pendakian gunung Prau via Dieng.
Di
basecamp pendakian gunung Prau kami disambut oleh para petugas basecamp tuk
melakukan pemeriksaan kelengkapan pendakian dan membayar simaksi. Beristirahat
secukupnya dan kamipun memulai pendakian sekitar pukul lima sore.
Pos
1 kami singgahi selepas maghrib. Lama memang, karena kami berjalan pelan. Kami
tidak terburu-buru untuk mencapai puncak, karena sebagian dari kami ada yang
baru pertama kali mendaki gunung. Sadar diri adalah opsi terbaik bagi kami untuk tidak tergesa-gesa yang dapat
berujung celaka.
Di
tengah perjalanan kami bersua dengan rombongan pendaki dari Jogja. Mereka
berenam perempuan tangguh mendaki lebih awal dari kami, namun perjalanan mereka
sedikit terhambat karena salah satu anggota mereka mengalami kelelahan. Dan
serta merta Faozan yang baik hati, tidak sombong, dan suka membantu dengan
cekatan memberikan pertolongan pada teman yang membutuhkan.
Dan
kemudian kamipun mendaki bersama. Mencapai puncak sekitar pukul Sembilan malam,
kami bersegera mencari tempat yang strategis untuk mendirikan tenda. Puncak
gunung Prau yang begitu luas memberi keleluasaan bagi kami untuk menemukan
tempat membangun tenda yang kami suka. Dan kami memilih mendirikan tenda tak
jauh dari bukit teletubbies. Tempat ini kami pilih karena tak terlalu banyak
pendaki yang mendirikan tenda di tempat tersebut. Sehingga kami dapat
beristirahat dengan nyenyak untuk menikmati sunrise bukit teletubbies di pagi
harinya.
Tenda
berdiri, kompor menyala, kamipun menghangatkan diri di dekat kompor bersanding
secangkir kopi, menikmati makan malam berpemandangankan bulan dan bintang yang
bertaburan. Maha besar Allah yang telah menaburkannya. Sungguh, suasana yang
tidak akan bisa didapatkan ditempat lain. Hanya ada di gunung, bersama teman.
Habis
gelap terbitlah sang fajar. Tak bersia masa kami sambut sang mentari dengan
segala perlengkapan dokumentasi. Takjub, itu yang terasa. Memandang hamparan
bukit berlapis sabana berujung horizon berwarna jingga.
Gunung
Prau menyimpan beragam pesona. Terdapat beberapa puncak dengan puncak Prau yang
tertinggi dan puncak Patak Banteng yang paling ramai, destinasi kami
selanjutnya. Kami tinggalkan kedamaian tenda tuk menuju kesana bersama.
Beragam
warna tenda kami jumpa di puncak Patak Banteng, tidak begitu ramai, karena ini
bukan akhir pekan. Pemandangan indah yang kami cari terhampar luas di depan
kami. Matahari pagi, lautan awan, sepasang gunung kembar Sindoro-Sumbing begitu
gagah saling berdamping. Tak henti kami bersyukur, mengagungkan nama-Nya.
Sungguh, suasana yang tidak akan bisa didapatkan ditempat lain. Hanya ada di
gunung, bersama teman.
Belum
puas rasanya memandang pemandangan yang terbentang, namun perut ini meronta
untuk segera dipuaskan, kami pun kembali ke tenda. Dimasaklah berbagai macam
perbekalan. Nasi goreng sosis tempe bacem dan ayam goreng menu pagi ini. Makan
besar pun dimulai.
Usai
makan bongkar tenda kemas barang tiada yang tertinggal beranjak pulang. Berat
hati sih, berasa ingin tinggal lebih lama, tapi kuota perjalanan kami hanyalah
hingga hari ini, pulanglah kami. Musim kemarau membuat perjalanan kami
bercengkerama dengan debu, yang penting seru.
Tiba
di basecamp kami melepas lelah, entah siapa yang memasangnya. Periksa sampah,
dan kembali melepas lelah, ternyata kami sendiri yang memasangnya. Membersihkan
diri lalu berbenah. Dengan kawan dari jogja kami berpisah. Kembali ke kehidupan
masing-masing yang indah.
Sampai jumpa pada perjalanan berikutnya. Dan inilah videonya :
Sampai jumpa pada perjalanan berikutnya. Dan inilah videonya :
Kapan2 ajak bunda dan anak2 kesana ya sayang😘
BalasHapusSomeday, soon ��
Hapus